Ardhi

Ardhi

Rabu, 14 Oktober 2015

Champs uisi week 5 “Budaya Gresik”


Pada champs kali ini mengusung tema pengenalan budaya budaya gresik, salah satunya adalah damar kurung. Keberadaan Seni Hias Damar Kurung asal Gresik merupakan salah satu peninggalan dari seni budaya tradisional Jawa Timur, yang keberadaannya sudah hampir punah karena dianggap tidak praktis dan kurang ekonomis. Disamping itu, dengan adanya permintaan yang rendah akan produk-produk tradisional telah membawa dampak kepada terhentinya praktek kegiatan membuat barang-barang tradisional. Dengan adanya perhatian yang semakin kecil untuk mempertahankan dan mengembangkan keberadaannya.
Oleh karena itu, diharapkan para pendukung seni untuk mengembangkan dan mengangkat seni rupa tradisi dan menekankan kepribadian bangsa untuk meningkatkan mutu produksi dalam pasar Wisata Internasional dengan cara mengembangkan identitas seni rupa Indonesia melalui ciri dan konsep tradisi. Damar Kurung merupakan salah satu dari ikon Kota Gresik yang sekaligus sebagai souvenir lampu khas kota ini.Damar kurung dan Masmundari dijadikan asset berharga bagi Gresik,
Pemerintah Kabupaten Gresik menjadikan damar kurung sebagai maskot kota, membuat tiruan damar kurung ukuran besar untuk lampu dan monumen kota, anak-anak pun digerakkan melukis gaya damar kurung, hingga akhirnya damar kurung identik menjadi ciri khas kota Gresik dan perefleksi budaya, sejarah, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Gresik. Saat itu kita disuruh membuat sebuah damar kurung sekreasi mungkin tapi tetap mengikuti aturan pembuatan damar kurung.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan kelas inspirasi gresik (KIG). Kelas inspirasi gresik adalah sebuah program pembelajaran kepada siswa – siswa yang berada di daerah terpencil. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan menonton film pendek produksi asli gresik
Gresik memang memiliki banyak budaya tradisional yang luhur dan masih terjaga hingga sekarang. Mulai dari damar kurung, malem selawe festival bandeng dan sebagainya. Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempertahankan nilai – nilai budaya yang sudah ada dari nlai – nilai radikal dan merusak moral yang berasal dari bangsa lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar